Melihat Indahnya Dunia #Part I (awal perkenalan)
Terkadang heran dan penasaran, apa yang selama ini dia
lakukan, disudut itu. Yang kulihat hanya duduk. Benar hanya duduk. Duduk dengan
selembar kertas kosong dan pena hijau yang selalu mencoba mengores lembar demi
lembar kertas kosong itu. Dan sesekali ia berbicara dan tertawa sendiri. Bahkan
pernah Aku melihatnya menangis penuh
harapan dalam tadahan tangannya untuk Tuhannya.
Dia begitu asyik dan senang dengan apa yang dia lakukan itu.
Sedangkan aku yang selalu dan setiap saat memperhatikannya tampak bosan dan
jenuh melihatnya, tetapi semakin penasaran dengan keanehan itu. Iya benar, aneh
menurutku saat itu.
Semakin hari, semakin tak layak untuk diperhatikan. Lantas
,kenapa hati ini mengalihkan dan tingkat penasaran semakin memuncak. Mata ini
tak ingin lepas memandangnya. Bahkan hanya untuk sekejap mata.
Pertanyaan demi pertanyaan terlontar dalam hati ini. Dan
otakku berputar keras. Rasa penasaran makin menggebu. Apakah dia seorang penulis
? pelawak ? motivator ? dai ? apakah hanya sebuah coretan-coretan yang tak
pantas untuk dihiraukan ? atau dia hanya seseorang yang gila dan aneh disudut
itu.
Lelaki itu tetangga baru ku, rumahnya sangat persis didepan
jendela kamar ku, karna itu aku tak pernah berhenti memperhatikannya. Usianya
terlihat masih muda. Tapi dia tak seperti pemuda diluar sana yang sibuk dengan
kesuksesan dunia dan semangat-semangatnya mengobarkan semangat muda.
Hari ini, padangan ku menatap tajam kesudut itu, dari
depan teras kamar ku dilantai dua. Ku perhatikan dan kuteliti dengan seksama.
Tak ada respon yang berbalik ketika tatapan tajam yang ku beri. Lelaki itu
seolah-olah tak melihatku dan terus sibuk dengan aktifitasnya.
Aku mulai jenuh dan tak menghiraukannya lagi. Aku pun
bergegas pergi menuju kampus tempatku menuntut ilmu. Saat dikampus tak sengaja
aku bertemu dengan sosok yang begitu ayu dan lembut. Gadis itu tak pernah
kulihat sebelumnya.
Terlihat aneh, tapi memandangnya sejuk. Gadis itu berjalan
menujuku dengan jilbab lebar dan gamis serba biru muda itu, makin mengambarkan
sejuknya hari ini.
“Assalamu’alaikum.. permisi, boleh tau ruang dekan fakultas
ekonomi dimana ya ?”
Akupun terkejut dari lamunan ku memandangnya . heemm,
“a i u anu, itu .. wa’alaikumussalam ya kak, maaf . ruang
dekan sebelah kiri pojok itu tak jauh dari tempat kita berdiri ( akupun mulai
menunjukan arah pertanyaan kepadanya)
“oh , disitu ya . terimakasih ya (sembari senyum dan
meninggalkan ku)”. Akupun begitu
Terlepas dari lamunan dan percakapan pendek itu, akupun
pergi menuju ruang kuliah itu.
Beberapa saat , dosen pun masuk. Menerangkan sedikit banyaknya
tentang ekonomi dalam pandangan islam. Akupun mulai memperhatikan. 30 menit jam
pun berlalu. Tiba-tiba ..
Tok,tok,tok “permisi pak, maaf saya baru mulai mengikuti
pelajaran”
“iya, silahkan masuk”. Ujar pak dosenku.
“ Gadis itu” (dalam hatiku)
Gadis itu pun duduk tepat disamping ku. Dia menyapa ku
dengan penuh kegembiraan.
Hey, “Assalamu’alaikum” (memulai obrolan dengan senyum
lembutnya)
“wa’alaikumussalam kak” (dengan membalas senyumnya)
“jihan , kamu siapa ?”
“a..a..aaaaku (dengan gagap) aku indah”
Lagi lagi aku melakukannya. Aku selalu gugup dan terus
berinterkasi dalam lamunan ku.
Lagi dan lagi ..
Lagi dan lagi ..
“indah seperti orangnya” (lanjutnya yang mencoba
menghiburku)
percakapan panjang pun terjadi, hingga sisa waktu 30 menit terakhirpun berlalu begitu saja. bel berbunyi, menunjukan perkulihan hari ini berakhir. bersamanya (teman baruku)
J.I.H.A.N
J.I.H.A.N
#MelihatIndahnyaDunia
Part 1 ~ bersambung
Komentar
Posting Komentar