Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Refleksi akhir tahun (2021)

Dua ribu dua satu, In Shaa Allah akan tutup dan berganti tahun. Tahun-tahun yang kita lewati adalah tahun yang penuh pembelajaran, dan selalu banyak hikmah yang harusnya kita syukuri.  Refleksi atau muhasabah adalah salah satu hal baik, yang sebaiknya kita lakukan, agar suatu hal baik, dapat kita pertahankan dan suatu hal yang buruk dapat kita perbaiki kedepannya. Bersyukur (Alhamdulillah) tahun ini masih Allah berikan kesempatan untuk hidup, dan pastinya akan ada banyak hal besar bakalan kita lewati kedepannya. Tiga ratus enam puluh lima hari tak akan cukup dirangkum dalam satu halaman besar dalam setiap tulisan. ... Bercerita 2021~ 1. Awal tahun yang cukup berat untuk kami lewati, diawal tahun dibuka dengan keputusan yang tidak disepakati banyak orang, namun bahagia untuk satu orang. Kekecewaan, kesedihan dan pengulangan kisah hidup seseorang (tak bisa ku sebutkan) dalam tahun ini, kami turut merasakan. Apapun itu, saat ini mengikhlaskan adalah salah satu hal yang bisa kami lakuk...

Fighting!!

Nopember 2021 Jika hidup bagaikan roda berputar, mungkin saat ini aku berada dibawah putarannya. Dan jika hidup Ini seperti kita mendaki gunung, bisa jadi aku sedang tergelincir didasarnya. "Tak ada yang salah, karna semua sudah pada waktunya". Begitulah kalimat ajaib yang ingin selalu ku ingat, agar hati selalu damai dengan kehidupan. Benar adanya, jika dalam keterpurukan hanya diri sendiri yang dapat survive. Diluar dari diri sendiri adalah penghibur semata. Dan ingatlah orang-orang yang berada disekitar kita saat terpuruk, merekalah penghibur paling tulus, tanpa tau berjaya atau terpuruknya kita. Aku mungkin saja sedang tak punya tujuan dan tak punya harapan hari ini. Nothing. Tapi aku belum berada pada titik putus asa. So, masih ada waktu untuk survive dan perlu mencari lingkungan baru dan orang-orang baik❤️. fighting!! Yang terlintas saat ini; Semoga selalu bertemu dengan orang-orang baik Lingkungan baik Jodoh terbaik Yang selalu aku syukuri saat ini, memiliki saudara ka...

❤️

Hi! November. Hanya butuh ketenangan hati saat ini, untuk apapun diluar, semoga keadaan selalu membaik seiring pemulihannya. Sekian~

Menu baru

Beberapa minggu ini lagi eksplorasi menu dapur, mulai mengisi stok mingguan dikulkas dengan menu-menu yang tidak biasa, lagi belajar mengkreasikan makanan dari kata engga suka , minimal menuju mau dimakan , sebelum kalimat suka makan. Udah  berasa kayak lagi ngurusi MPASI anak yaa, ngahaha. Kalo mau di flashback lagi nih, menu dirumah itu hari-hari makannya dominan ayam, pada kurang suka makan sayur, apalagi mau makan ikan. Susaah banget. Jadi karna akhir-akhir ini, menu ayam sudah mulai tidak habis setiap harinya atau bisa dibilang habis, tapi sampe harus dimasukkan kulkas dulu, baru paginya dipanaskan lagi buat dimakan. Jadinya mulai berfikir untuk mengelola menu baru. Mulai beli sayur-sayuran yang kira-kira bakalan kemakan dulu, dan ikan-ikanan. Belinya juga serba dikit, untuk menghindari kemubaziran makanan. Alhamdulillah, 2 minggu sayur dan ikan mulai dimakan, meskipun masaknya jadi 2/3 kali dalam sehari. Ya gapapalah yaa, namanya juga usaha buat menu baru, biar pada engga bo...

Ibuk❤️

Kalo lagi balik diposisi melow seperti sekarang ini, rasanya pengen meluk mereka-mereka yang kehilangan ibuk sejak kecil, apalagi perempuan. Berat banget rasanya hidup tanpa ibuk dirumah.  Aku yang diusia sekarang ini aja (baca: menuju kepala tiga) ngerasa berat banget ngadepin masalah yang tiap hari hadir dan kita dituntun untuk mampu dan bisa ngehadapinya sendiri, sekalipun dengan merangkak dan meraba-raba keadaan. Meski pada akhirnya kita tau dan belajar, bagaimana kedepannya bisa menghadapi masalah yang sama. Tapi pada saat itu terjadi, sosok ibuk itu sangat dan sangat dibutuhkan anak perempuan. Dari hal kecil misalnya, ibuk menjadi tempat pengaduan pertama dalam ngadepin masalah, minimal bisa nangis sampe terhisak² saat masalah itu datang, legahnya itu sampe kehati~ Beda ceritanya ketika mengadu ke adik perempuan, temen perempuan, apalagi laki-laki kalo engga ceritanya yang nangung, ya tangisannya yang nangung, nyesek. Semua dilakukan agar terlihat kuat ~ Salut sama mereka-mer...

Manusia

Manusia adalah penipu paling handal didunia, maka tak sepatutnya semua harapan kita tertuju pada manusia. Jika kita melakukannya, maka kekecewaan paling besarlah yang akan kita terima. Kepada manusia, kita cukup menjadi manusia yang mampu. Mampu memberikan kesempatan dan mampu melakukan kesempatan, dengan baik dan semaksimal mungkin, selebihnya biarkan harapan dan kepercayaan kita berikan hanya kepada yang menciptakan manusia, agar apa yang kita harapkan sejalan dengan kenyataan. Jika tidak, setidaknya kemungkinan untuk kecewa jauh lebih baik, misalnya berubah menjadi rasa ikhlas dan syukur. Kepada manusia, rasa ikhlas dan syukur tak akan dirasakan dengan mudah, kecuali pada hati-hati yang mampu dan paham akan dunia hanyalah sementara. Dan kepada pembaca, ingat ya. Saya hanyalah manusia, maka jangan percaya kepada saya😂 See yu~ Nb : Ide dan penulisan diketik ketika menunggu antrean yang panjang disamsat kota batam❤️

Diriku

Biarkan waktu berputar pada porsinya, tugasku hanya Belajar bagaimana aku mengerti diriku sendiri. Setiap yang hadir, lebih lama ataupun hanya mencoba untuk singgah, ada hikmahnya untuk hidupku. Carilah kebahagiaan~ Dengan mengenal lebih banyak diriku. Bukan lebih banyak mengenal orang diluar diriku. Banyak hal yang bakalan terjadi, butuh waktu untuk mengambil semua hikmahnya. Tetap semangat. Ingat, tubuhku butuh kebahagiaan dari diriku sendiri. Yaaaa kalo engga sanggup, ikhlaskan... lepaskan❤️

Dua puluh tujuh, didua ribu dua satu

Hai ... Dua puluh tujuh! Harapan itu selalu dan akan terus ada kan ya?. Mari tetap berjuang, semangat dan pantang menyerah. Hidup memang tak selalu indah, namun dibalik keindah selalu ada pengorbanan yang luar biasa. Mari kita nikmati, hayati dan tekuni setiap perjalanan hidup kita masing². Hai ... Dua puluh tujuh! Langkah kaki kita boleh sama, tanah berpijak boleh sama, namun penglihatan dan perjuangan kita beda. Hai ... Dua puluh tujuh! Mulai hari ini teruslah berjuang, buanglah prasangka burukmu, untuk prasangka baikmu. Teruslah mencari setiap hikmah dan kebaikan yang ada dimuka bumi ini.  Semoga tetap menjadi manusia yang berguna, minimal berguna untuk diri sendiri.  Terima kasih, udah kuat dan hebat sampe hari ini❤️. See yu dua puluh enam and welcome to dua puluh tujuh! Bismillah.

Spesial~

Berada dalam titik ke-spesial-an bukanlah hal yang mudah bukan? Baik menjadi yang spesial dimata orang lain, atau kita menspesialkan orang lain dimata kita, adalah keputusan yang panjang dalam menjalani hidup. Tak mengapa belum memiliki orang yang spesial, atau belum menjadi spesial untuk orang lain. Karna tolak ukur ke-spesial-an seseorang, hanyalah pada kenyamanan dalam diri. Tak harus selalu menyenangkan orang lain, dan tak harus selalu bertemu orang-orang yang menyenangkan. Sebab kenyamanan seseorang berada dalam tolak ukur lingkungannya. Lingkungan yang akan selalu mempertemukan kita dengan orang-orang spesial, dalam keadaaan paling nyaman dan menyenangkan. Saat kita menjadi seseorang yang spesial dalam hidupnya, akan ada banyak cinta, kasih sayang, perhatian, kenyamanan dan hal-hal menyenangkan lainnya yang kita terima, dan itu indah~. Dan saat kita menjadikan seseorang spesial dalam hidup kita, maka akan ada banyak kerja keras, pengorbanan, kesabaran dan hal-hal menyebalkan lain...

Kenangan bahagia

Sudah lama rasanya tak bersenda gurau bersama. Dulu, tak ada hari yang terlewatkan tanpa obrolan santai dan garauan. Kemanapun kita pergi, selalu menanti kepulangan. Rumah adalah tempat untuk pulang. Banyak kehangatan dan kebersamaan didalam rumah yang kita rasakan. Rindu. Begitu istimewa rumah kala itu. Karna kepulangan kita selalu ditunggu. Bahagia~ Kini, kita bukan lagi tak bahagia, hanya saja kebahagiaan itu akan berubah. Mungkin rumah bukan lagi kebahagian untuk kita hari ini, tapi rumah adalah kenangan bahagia yg tak pernah sirna dalam ingatan. Mari kita mencari kebahagian baru, yang bahagianya selalu kita rasakan dimanapun kita berada~

Memahami

Begitu banyak waktu yang terbuang, dan banyaknya pikiran yang terkuras, hanya untuk memaknai sebuah makna "memahami". Memahami segala yang ada di semesta, memahami begitu banyak candu antar langit dan bumi. Tak ingin, tapi harus. Semesta punya caranya sendiri, untuk mengajarkan makna memahami kepada hambanya dibumi. Hambanya, mempunyai cara sendiri, bagaimana menerima dan memahami makna yang diberi. Pandai berdamai adalah salah satu cara hamba memahami makna dari semesta. Paham, belum tentu memahami, satu kata yang sama, namun berbeda makna. Cukup sulit, namun pasti.  Dan memahamimu sungguh tidak mudah sayang~ Aku harus berkali-kali mentertawai diriku, karna aku tak memahami mu. Tak banyak yang kupahami tentangmu. Hal konyolmu, anehmu, seriusmu dan diammu. Sungguh sangat tak mudah. Mengenalmu sudah, dalam hitungan jam, aku bisa mengenalmu cukup. Tapi memahami mu, mungkin butuh waktu yang panjang dalam hidupku, sampai kita bersama, atau bahkan kita tiada. Memahami mu, adalah p...

Luka

Tak pernah terbayang, kejadian malam ini sungguh menyesakkan hati. Awalnya adikku merasa kurang enak badan dan akupun begitu, akhirnya kami memutuskan untuk pijat badan ditempat biasanya, seperti bulan-bulan sebelumnya. Hanya saja beberapa bulan ini kami mulai vakum. Setelah kami kesana, berjumpa dengan bude, bude adalah orang terdekat yang sudah kami anggap seperti orangtua sendiri. Saat bude mulai memijatku, feeling seorang ibuk (menurutku) mungkin menjadi obrolan paling dalam malam ini. Bermula bertanya tentang kegiatanku hari ini, sampai pada titik itu. Titik dimana akupun tak mampu menjelaskan betapa dalamnya "luka batinku". Bila luka itu mulai terbahas kembali, hal yang ku lakukan hanya terdiam dan meneteskan air mata. Tak bersuara dan tak mampu menjelaskan apapun. Aku sendiripun tak pernah tau, luka apa yang tertanam dalam batinku. Karna bagiku apapun yang terjadi, hanya aku yang tau. Dan aku selalu menempatkan semua kejadian buruk itu, dalam memori jangka pendek, tanp...

Kerinduan gerhana bulan

Fenomena gerhana bulan yang terjadi setiap 195 tahun sekali, adalah hal yang sangat langkah untuk dijumpai, bersyukur, bisa menikmatinya. Dan bisa dipastikan, gerhana bulan adalah episode langka seumur hidupku. Gerhana bulan bakalan menjadi rindu yang teramat sangat panjang, takkan pernah bisa ku ulang. Dan aku, menikmati itu bersamamu. Jejak kerinduan itu, sangat ingin ku rekam dalam tulisan-tulisanku. Agar tak satupun kerinduan itu hilang. Dan bila suatu saat ingatanku tak lagi sempurna. Kerinduan ini dapatku baca kembali dengan sempurna. Dibawah sinar gerhana bulan. Kita telusuri kota dengan ketidak pastian. Hanya untuk menikmati kebersamaan. Mungkin saat ini kita membutuhkannya. Butuh untuk menanamkan kembali rasa yang pernah tercipta. Malam itu, sepanjang jalan, yang mulai terbesit dalam benakku. Jika suatu saat diantara kita, ada rasa yang berubah. Apa yang akan kita lakukan?? Jika pertanyaan itu untukku, tak bisaku pastikan. Apakah aku menjadi korban nantinya atau justru akulah ...

Diam lebih baik

Hari ini perasaan sedang gunda gulana, rasanya nyesek didada. Pengen ditangisi, tapi engga jelas kenapa.  Pengen marah juga engga jelas sama siapa.  Ini bukan soal siapa salah dan siapa yang benar. Bukan pula soal siapa yg baper siapa yang tidak. Becanda boleh, tapi sebatasnya, dan sewajarnya. Sedari awal sudahku katakan, becanda yang "seperti ini" tidakku suka, sedari awal juga sudah kukatakan, aku tak suka dengan ini dan itu. Tau. Tapi senjaga dilakukan. Dan pada akhirnya, ya begini.  Aku dengan sikapku, yang tak akan pernah berani menegur,  menyapa orang yang sedang marah. Dan akupun tak tau, bagaimana memberikan perhatian lebih kepada orang yang marah. Aku hanya akan diam. Dan memberikan waktu, karna sejatinya setiap kita yg marah, hanya butuh sedikit ruang tunggu, agar semuanya kembali baik. Dan salahnya aku, aku tak pernah tau,  cara menghadapi marahmu. Jika sudah begini. Aku harus apa?  Mencoba untuk menurunkan sedikit egoku, menyapamu lewat pesan. D...

Warna

Setiap orang punya warna hidupnya masing-masing. Sadar ataupun tidak, hadirmu pasti memberi warna baru untuk orang lain. Meskipun warnamu hitam ataupun putih.ia tetaplah warna.Dan tetaplah menjadi warna dalam hidupku

Semut Hitam :)

Tuhan~ Hari ini ingin rasanya kubercerita panjang lebar tentang hidupku, tapi aku tau, Engkau lebih Maha tau apa-apa tentang ku. Aku hanya perlu berdoa, merendah dan selalu meminta hanya pada-Mu.  Banyaknya nikmat yang telah Engkau beri, dan begitu banyak pula, benturan yang Engkau pertemukan dengan diri ini, semua itu hanya untuk memastikan, Agar aku tetap kuat menghadapi hidupku. Tuhan~ Dua puluh enam tahun hidup ini telah kulalui. Belum pernah sedikitpun didalam doa, meminta dititipkan ia yang mampu mendampingi hidupku. Hari ini. Aku mau memulainya Tuhan. Jika ia yang terbaik, mudahkanlah segala prosesnya. Jika tidak, mudahkanlah hati ini melupakan. Aku selalu belajar untuk meletakkan harapan itu hanya pada-Mu. Agar sekecil apapun kekecewaan yang datang. Tetap senyum yang diterbitkan. *** Hay semut hitam. Apa kabar? Baik bukan. Sudah lama tak melihatmu, sampai akupun lupa bagaimana rupamu. Baik, kalem dan penuh dengan perhatian. Hanya itu yg terbesit. Akupun heran. Kenapa rupamu...

Kado untuk bapak

Rasanya sudah hampir 5 tahun, bapak menjalani hidup tanpa belahan jiwanya. Hari-hari yang beliau lalui mungkin begitu sulit, karna banyak hal yang ingin beliau ceritakan, namun sudah tak ada lagi teman bertukar pikiran. Bapak yang sudah menjalani hidup kurang lebih selama 51 tahun, memiliki jumlah saudara 10 orang, enam saudara kandung sisanya saudara tiri. Hidupnya pun tak semudah orang banyak. Susahnya dalam menempuh pendidikan karna biaya dan jarak tempuh yang cukup jauh, pulang sekolah harus membantu orangtua dalam bekerja. Dan banyak kisah lain yang bapak ceritakan kepada kami saat itu. Sampai hari ini, kisah itu masih sama dan melekat jelas dimemori jangka panjangnya. Sukses dikota perantauan bukanlah hal yang mudah baginya. Meninggalkan kota kelahiran demi mencari arti hidup yang panjang. Batam. adalah kota pilihan bapak meneruskan hidup dan perjuangannya, menikah dengan mamak februari 1990. Dikarunia anak kembar laki² yang hanya dapat bertahan hidup 10 hari. Setelah itu, lahirl...

Pilihan hidup

Batam, 30 januari 2021 Tak ada satu orangpun yang bisa memaksa kehendakmu kecuali dirimu sendiri. Tak ada yang bisa mengajarkan keikhlasan kecuali keadaan. Hidupmu hanya untukmu. Sekeras apapun mereka memaksamu, kamu tetap dengan pilihanmu. Sekuat apapun mereka menarikmu, kamu tetap pada keputusanmu. Pilihan hidupmu hanya untukmu. Hanya saja apapun keputusanmu, apapun pilihanmu, semuanya akan bersinggungan dengan kehidupan orang lain. Kita hidup untuk hidup kita, tapi dalam hidup kita akan ada banyak hal yang datang dan akan ada banyak hal yang pergi, semua sudah sesuai porsinya dan semua sudah berjalan sesuai perannya. Kita tak bisa memaksa orang lain untuk berperan seperti yang kita inginkan. Maka dari itu belajarlah untuk mengerti. Turunkan lah sedikit egomu dan tuntunlah ia agar terarah dan mampu menerima semua keadaan. Pilihanmu bisa saja buruk saat ini. Tapi tak selamanya yang buruk akan berakhir buruk. Hidup soal perjalanan dan setiap perjalanan butuh proses yang panjang sebelum...